Selamat Datang di Belajar Ngeblog di BLOG Curahan Hati,berbagi cerita,pengalaman,oky...

Sabtu, 18 Oktober 2014

Dialog Cinta antara Hati dan Akal


Di sebuah pondok usang milik seorang hamba, akal dan hati berbual berkenaan kasih dan cinta..
Akal : Assalamualaikum, sahabat.

Hati : Waalaikumussalam...
Akal : Apa khabar iman anda?
Hati terdiam...
Akal bertanya sekali lagi. 

Akal : Apa khabar iman anda? 
Hati : Kurang sehat mungkin.
Akal : Mengapa?
Hati : Aku merindui dia segenap jiwaku...
Akal : Dia yang mana, sahabatku?
Hati : Kedua dia. Dia yang hakiki, juga dia yang entah kemana akhirnya..
Akal : Tidak mengapa, Itukan fitrah manusia.
Hati : Tapi rinduku kepadanya kadangkala membuat jiwaku runsing. Fikiranku melayang terbang jauh ke angkasa. Kadangkala ketika beribadah juga aku teringat dia.
Akal : Cintamu padanya, juga cintamu padaNya, cinta padaNya kan yang lebih utama.
Hati : Tapi... Aku benar cinta dia. Aku benar rindu dia. Aku mencintainya kerana Allah. Kami saling menasihati kepada kebaikan. Aku mahu mengejar syurga bersamanya.
Akal : Apa makna cinta?
Hati : Kasih dan sayang.
Akal : Bagiku cinta itu gila.
Hati : Mengapa pula?
Akal : Apabila kita mencintai seseorang, kita asyik teringatkan dia. Apa yang dikata jangan, sebaik mungkin kita elakkan. Apa yang diminta, seboleh mungkin kita usaha. Bila ada yang lain mendekati, bergelodak rasa cemburu. Apa kau rasa begitu?
Hati : Ya. Begitu yang aku rasa.
Akal : Apa kau tahu apa pula ibadah?
Hati : Orang kata ibadah itu taat dan patuh.
Akal : Ibadah itu juga adalah cinta.
Hati : Bagaimana dimaksudkan begitu?
Akal : Ibadah itu cinta. Berkasih-kasihan dengan Tuhan.
Hati terdiam lagi...
Hati : Jadi... Apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan wahai akal?
Akal : Fikirkan, kalau kau benar mencintai dia kerana Allah, apa kau ada mengadu kepadaNya?
Hati : Aku puas sudah berdoa. Aku mendoakannya empat puluh kali setiap hari. Siang dan malam! Tegas hati..
Akal : Apa kau berdoa kepadaNya hanya kerana apabila kau terasa jauh dengannya? Apa kau hanya melipatgandakan ibadahmu ketika jiwamu rasa tak tenang?
Hati diam dan tertunduk...
Akal : Bagaimana boleh kau katakan cintamu kerana Allah. Sedangkan kau mengabaikan Dia ketika cintamu dengannya sedang indah bercahaya. Sabarlah wahai hati. Doamu mungkin tidak makbul sekelip mata. Barangkali Allah akan memakbulkannya di lain masa. Barangkali Allah ada hadiah yang lebih berharga untukmu!
Aliran sungai merah terasa semakin deras mengalir ke kepala...
Akal : Cinta kepada manusia yang gila seperti itu, hanya layak disandarkan kepada Allah. Allah menarik cintamu kerana Allah lebih mencintaimu. Allah merindui doa dan tangisan hambanya. Allah mahu kau kembali mengindahkan cintamu kepadaNya!

Hati mulai menangis... Sepi... Kesal...



Rabu, 15 Oktober 2014

Memandang Cinta Dari Cermin Hati

KEGELISAHAN HATI terkadang meliputi kehidupan seorang remaja yang kini beranjak dewasa atau seorang dewasa yang usianya beranjak tua. Hari-hari dijalani terasa hampa, Lahir dan bathin sungguh sudah siap untuk berkeluarga. Tapi apadaya SANG RAMA atau DEWI SHINTA sering tak singgah lama untuk bercengkrama. 
Apalagi kalau diharapkan untuk bertahan membangun istana. Sungguh kecewa, kedatangan Rama ataupun Shinta hanya untuk sekilas saja, berhenti sejenak, lalu melesat ke udara dan hilang dari pandangan mata. Kerapkali kepergiannya membawa serta dewi asmara, sehingga sang remaja ditinggal sendiri dengan hati hampa dan gelisah.
Begitu kira-kira gambaran pujangga terhadap jodoh yang tak kunjung datang untuk seorang anak manusia. Mungkin penyebabnya banyak, salah satunya tentu Allah SWT belum Ridho untuk mendatangkannya. Allah SWT sendiri sebagai Yang Maha Pencipta makhluknya secara berpasang-pasangan tentu punya alasan sendiri untuk itu dan alasan itu hanya Allah SWT yang tahu. Kita hanya bisa mereka-reka. Mungkin saja Allah SWT menganggap kita belum sanggup untuk menanggung beban berkeluarga yang berat dan komplikatif, meski dari mata kita yang berkeluarga kelihatan indah dan surga dunia.

Atau juga Allah Yang Maha penyayang beranggapan kalau kita diberi jodoh sekarang tentu mungkin tidak baik untuk kita. Bisa jadi jodoh atau perkawinan itu kita akan dapat mendatangkan marabahaya, bencana, kesengsaraan dan lain-lainnya kepada kita. Sekali lagi hanya Allah SWT yang tahu rahasia itu. Dan belum didatangkan jodoh saat ini adalah rasa sayang Allah SWT dan sekaligus proteksi Allah SWT kepada kita, karena Allah SWT tidak ingin mencelakai makhluknya.
Nggak usah khawatir dan jangan bersedih hati. Allah SWT sudah mengatur semuanya.

Al Quran Surat Asy Syuura Ayat 11 Allah SWT berfirman :
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
Al Quran Surah An Najm Ayat 45.
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.
Setiap kita sudah ada pasangannya. Kalau belum datang ya sabar saja. Tapi perlu diingat, sabar bukan berarti pasif akan tetapi aktif. Sabar itu bukan pasrah, manusia di perintah untuk berusaha untuk menggapai yang diinginkan. Berusaha dengan sekuat tenaga dan semampunya tapi tetap dalam koridor Ridho Allah SWT ( jangan lantas kita berharap dapat jodoh lalu kita menjadi murahan dan bermaksiat. Takut nggak dapat jodoh lantas mengorbankan kehormatan diri dan agama yang kita anut, bukannya kebaikan yang akan kita dapatkan justru keburukan yang akan kita terima. Ingat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun akan mendapat balasan dari sisi Allah SWT.)

Usaha yang kita lakukan harus kita ikuti dengan berbuat kebaikan. Menundukan diri kepada Allah SWT, berusaha beribadah dan mengapai cintanya Allah SWT. Hendaknya sebelum kita mendapatkan cinta dari pasangan kita, alangkah muliannya kita mendapatkan cinta dari Allah SWT terlebih dahulu. Kalau Allah SWT sudah cinta kepada kita tentu Ia akan mendatangkan kebaikan kepada kita. Kalau Allah SWT mencintai kita karena kita juga cinta padanya maka Allah SWT tak akan pernah mengecewakan.
Akan tetapi sebaliknya ketika cinta makhluk yang kita dapatkan belum tentu bertahan selamanya. Kita tidak tahu hati manusia, terkadang cinta datang terkadang cinta pergi. Ini dunia dan sifatnya fana.

Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 186:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Setiap doa yang dilantunkan akan diijabah oleh Allah SWT, tapi syaratnya kita harus mematuhi seluruh perintah Allah SWT dan menjaga iman Islam kita pada Allah SWT supaya kita selalu berada dalam kebenaran yang di ridhoi Allah SWT.
Selanjutnya ya kita tawakal. Berserah diri atas ketentuan Allah SWT yang akan diberikan kepada kita. Bukan berarti dengan tawakal ini kita berhenti berusaha dan berdoa, tawakal berarti kita menyerahkan seluruh usaha dan doa yang kita lakukan terus menerus itu diterima dan mendatangkan manfaat pada kita untuk mendatang jodoh yang dirodhoi. Semoga dan selamat mencari jodoh yang didambakan.